
Diagnosa yang tepat dalam menentukan
penyebab terjadinya diare akan mempercepat penyembuhan dan secara
otomatis usus akan bergerak secara normal sehingga diare pun akan
berhenti. Diagnosa penyebab diare adalah sulit karena hampir semua diare
menyebabkan bau yang menyengat dan busuk, kecuali pada kasus keracunan
tidak terlalu busuk. Untuk menentukan penyebab diare kita perlu
mengetahui bantuan gejala lain yang mungkin timbul, seperti demam,
muntah, denyut nadi, dan laju pernafasan. Disamping itu kita juga harus
mengetahui hasil laboratorium mengenai feses dan darah, hal ini penting
untuk peneguhan diagnosa dan ketepatan terapi yang akan kita berikan.
Berikut ini adalah contoh pengobatan penyakit diare pada kucing :
- Jika penyebab diare pada kucing disebabkan karena keracunan, maka yang harus ditekankan adalah pemberian zat arang untuk menyerap racun yang ada di usus. Jika diare ini sangat berat maka dibutuhkan pengobatan pendukung lainnya seperti suport terapi dan Lactat Ringer untuk menanggulangi kekurangan cairan elektrolit. Biasanya jika diare yang disebabkan racun tanpa disertai infeksi sekunder maka kondisi suhu tubuh masih dalam batas normal. Sehingga pemberian antibiotik dalam kasus ini tidak dibutuhkan. Jangan lupa antidota dari racun tersebut juga harus diberikan.
- Jika penyebab diare pada kucing adalah coccidia maka yang paling diterapkan adalah antibiotik yang spesifik dan peka terhadap coccidia tersebut, contohnya preparat sulfa. Demikian juga jika diare tersebut parah dan sampai dehidrasi maka perlu penanganan lanjutan dengan cara meningkatkan ketahanan tubuh dan keseimbangan elektrolit didalam tubuh.
- Jika penyebab diare pada kucing adalah virus maka pengobatan yang sangat dianjurkan adalah peningkatan kondisi tubuh, sedangkan pemberian antibiotik hanyalah untuk pengobatan infeksi sekunder. Pada dasarnya kesembuhan diare karena virus berasal dari daya tahan dan kecepatan pembentukan antibodi tubuh itu sendiri dalam melawan virus yang masuk kedalam tubuh. Infus LR dan Dextrouse sangat dianjurkan jika kondisi tubuh melemah akibat kekurangan elektrolit dan energi. Sejarah ada tidaknya vaksinasi terhadap penyakit diare yang disebabkan oleh virus pun mendorong tingkat kesembuhan pasien.
- Jika penyebab diare pada kucing adalah karena investasi cacing, maka pengobatan yang paling ditekankan adalah pemberian antelmintika (obat cacing ) yang sesuai. Jangan berpatokan pada obat cacing tertentu karena daya kerja obat cacing berbeda-beda dan yang paling cocok untuk obat cacing adalah tentukan dahulu jenis cacing yang menginfeksi tubuh kemudian gunakan obat cacing yang efektif untuk cacing tersebut. Atau jika kita susah menentukan jenis cacingnya maka langkah yang paling tepat adalah mengunakan obat cacing berspektrum luas yang mampu membunuh dan memberantas berbagai jenis cacing pada kucing, contohnya adalah obat cacing albendazole dengan merk dagang Pyronil.
- Jika penyebab diare pada kucing adalah bakteri, maka pemberian antibiotika yang sensitif terhadap bakteri tersebut akan memberikan hasil yang memuaskan. Tentunya diagnosa penentuan jenis bakteri pun sangat menunjang tingkat keberhasilan penyembuhan. Pengunaan antibiotik pun harus berhati-hati disamping efek resistensi juga bisa menimbulkan reaksi alergi sampai dengan anafilaksis.
Itu adalah contoh-contoh pengobatan diare pada kucing karena sebab tertentu, dan masih banyak yang harus diperhatikan dalam penanganan diare tersebut dengan cara melihat kondisi tubuh, gejala klinik, sejarah vaksinasi dan hasil laboratorium. Demikian garis besar pengobatan diare pada kucing , semoga bermanfaat.
Saya punya kucing umur 6 bulan.
ReplyDeleteTiap 2 minggu sekali dia selalu kena masalah pd pencernaan. Pupnya tidak padat. Pola makan tidak ada yg berubah, nafsu makan juga tidak berubah. Setiap kondisi pencernaannya terganggu, saya bw ke dokter dan diagnosanya diare, saya sudah cb pindah ke dokter lain diagnosanya sama. ADa yg pernah mengalami hal yg sama? Saya kasihan kalau harus ngasi kitten saya obat terus menerus.
Thanks